Bathin Solapan ( Detikperjuangan.com) Warga yang tinggal di belakang workshop / kantor milik PT Baker Hughes Indonesia ( BHI) di Jalan Kualo Mudo Km 6 RT 03 RW 08 Desa Balaimakam Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis Riau menyampaikan komplain terhadap pihak perusahaan PT BHI.Pasalnya kehadiran perusahaan yang berdampingan dengan pemukiman warga menimbulkan ketidak nyamanan bagi warga akibat kebisingan/keributan yang ditimbulkan dari kegiatan operasional perusahaan terutama saat malam hari hingga dinihari.
Salah seorang warga sekitar David Hasudungan Silitonga Alias Ucok yang rumahnya hanya sekitar 10 meter dari workshop mengatakan sejak kehadiran PT BHI di lingkungan pemukiman warga menimbulkan ketidak nyamanan bagi warga sekitar.
" Suara mesin kren hois dan mesin penggulung kabel sangat menganggu tidur kami terutama anak anak .Apalagi operasinya mulai pukul 20.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB dan bahkan hingga pukul 02.00 WIB jelang subuh.Bahkan pihak sekolah anak saya yang duduk dibangun SD telah dua kali memanggil saya ke sekolahnya karena anak saya sering tertidur di dalam kelas.Hal ini merupakan ketidak nyamanan anak anak tidur di malam hari akibat kebisingan operasional perusahaan ,", kata Ucok dengan nada kesal.
Ditambahkan bahwa dengan kondisi tersebut pihaknya telah menyampaikan protes dan kompalin kepada pihak perusahaan melalui pihak aparat desa.Namun belum ada solusi dari pihak perusahaan.
" Pada pertemuan di kantor desa, pihak perusahaan akan melengkapi bahan peredam rasanya adalah hal yang tidak memungkinkan dan bukanlah solusi .Dan bahkan saat kompalin ini berjalan malah ada tuduhan dari pihak oknum karyawan perusahaan yang menuduh bahwa saya lakukan hal ini untuk mendapatkan sejumlah uang.Dan selain itu juga mendapat kan ancaman dari oknum karyawan PT.BHI, ,", kesal Ucok.
Ucok mengharapkan adanya respon positif pihak perusahaan karena tidak tahan lagi dengan kondisi yang menyengsarakan ini.Apalagi PT BHI adalah sebuah perusahaan besar tentunya peduli dan ramah dengan lingkungan sekitar.
" Kami tidak sanggup lagi menahan kondisi bising setiap malam yang sudah hampir setengah tahun berjalan.Pemasangan pagar pembatas dengan atap seng bukanlah solusi. Pada intinya tujuan protes atau komplain yang kami sampaikan adalah agar kami hidup tenang dan nyaman, anak anak bisa tidur nyaman.Dan jika hal ini tetap tidak mendapat solusi dari pihak perusahaan,kami akan melaporkan kondisi ini kepada pihak KLHK RI, ,", pintanya mengakui jika warga lainnya juga mengalami hal yang sama.
Hingga berita ini dinaikkan belum ada hasil konfirmasi yang disampaikan kepada pihak perusahaan .Saat dihubungi lewat WhatsApp ( WA) Humas PT BHI Gusmanto belum mendapat jawaban. ( Red/dpc)
Bathin Solapan ( Detikperjuangan.com) Warga yang tinggal di belakang workshop / kantor milik PT Baker Hughes Indonesia ( BHI) di Jalan Kualo Mudo Km 6 RT 03 RW 08 Desa Balaimakam Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis Riau menyampaikan komplain terhadap pihak perusahaan PT BHI.Pasalnya kehadiran perusahaan yang berdampingan dengan pemukiman warga menimbulkan ketidak nyamanan bagi warga akibat kebisingan/keributan yang ditimbulkan dari kegiatan operasional perusahaan terutama saat malam hari hingga dinihari.
Salah seorang warga sekitar David Hasudungan Silitonga Alias Ucok yang rumahnya hanya sekitar 10 meter dari workshop mengatakan sejak kehadiran PT BHI di lingkungan pemukiman warga menimbulkan ketidak nyamanan bagi warga sekitar.
" Suara mesin kren hois dan mesin penggulung kabel sangat menganggu tidur kami terutama anak anak .Apalagi operasinya mulai pukul 20.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB dan bahkan hingga pukul 02.00 WIB jelang subuh.Bahkan pihak sekolah anak saya yang duduk dibangun SD telah dua kali memanggil saya ke sekolahnya karena anak saya sering tertidur di dalam kelas.Hal ini merupakan ketidak nyamanan anak anak tidur di malam hari akibat kebisingan operasional perusahaan ,", kata Ucok dengan nada kesal.
Ditambahkan bahwa dengan kondisi tersebut pihaknya telah menyampaikan protes dan kompalin kepada pihak perusahaan melalui pihak aparat desa.Namun belum ada solusi dari pihak perusahaan.
" Pada pertemuan di kantor desa, pihak perusahaan akan melengkapi bahan peredam rasanya adalah hal yang tidak memungkinkan dan bukanlah solusi .Dan bahkan saat kompalin ini berjalan malah ada tuduhan dari pihak oknum karyawan perusahaan yang menuduh bahwa saya lakukan hal ini untuk mendapatkan sejumlah uang.Dan selain itu juga mendapat kan ancaman dari oknum karyawan PT.BHI, ,", kesal Ucok.
Ucok mengharapkan adanya respon positif pihak perusahaan karena tidak tahan lagi dengan kondisi yang menyengsarakan ini.Apalagi PT BHI adalah sebuah perusahaan besar tentunya peduli dan ramah dengan lingkungan sekitar.
" Kami tidak sanggup lagi menahan kondisi bising setiap malam yang sudah hampir setengah tahun berjalan.Pemasangan pagar pembatas dengan atap seng bukanlah solusi. Pada intinya tujuan protes atau komplain yang kami sampaikan adalah agar kami hidup tenang dan nyaman, anak anak bisa tidur nyaman.Dan jika hal ini tetap tidak mendapat solusi dari pihak perusahaan,kami akan melaporkan kondisi ini kepada pihak KLHK RI, ,", pintanya mengakui jika warga lainnya juga mengalami hal yang sama.
Hingga berita ini dinaikkan belum ada hasil konfirmasi yang disampaikan kepada pihak perusahaan .Saat dihubungi lewat WhatsApp ( WA) Humas PT BHI Gusmanto belum mendapat jawaban. ( Red/dpc)
Posting Komentar