Loading...

Siasat Kapolres Bengkalis Sampaikan Pesan Harmoni, Bersatu Padu Hijaukan Bumi

Kapolres Bengkalis, AKBP Budi Setiawan SIK., MIK melakukan aksi penanaman pohon bersama para buruh PT Adei Plantation dalam momen Hari Buruh Internasional di Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.



Seolah menentang teriknya matahari yang menyengat, tangan-tangan kekar itu bukan lagi memegang poster tuntutan, melainkan menenteng bibit-bibit pohon. Pemandangan tak biasa ini mewarnai peringatan Hari Buruh Internasional di Duri, Kabupaten Bengkalis, pada Mei lalu.


Di tengah gaung orasi yang biasanya membakar semangat, Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan S.I.K., M.I.K justru mengajak para buruh menancapkan harapan. Bukan hanya janji-janji manis, melainkan tunas-tunas muda yang kelak akan menopang paru-paru bumi. Sebuah gestur dan tindakan yang melampaui sekat-sekat institusi, merangkul sesama dalam aksi nyata untuk alam yang lestari.


Laporan: JOHNSON SIAHAAN, Duri


Senyum merekah di wajah-wajah letih para buruh dan polisi. Mereka bersikukuh kolaborasi. Ada yang memegang cangkul, hingga menenteng bibit. Keringat pun menetes, bukan karena teriknya matahari saja, melainkan karena semangat menanam pohon. Aksi ini, yang menjadi bagian integral dari program Kapolda Riau Irjen Pol Drs H. Herry Heryawan S.I.K., M.M dalam menggagas program "Green Policing" sebagai upaya strategis dan humanis dalam menjaga ketertiban sosial dan keberlanjutan lingkungan, khususnya dalam konteks pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. 


Konsep ini bertujuan untuk menghadirkan kepolisian yang adaptif terhadap tantangan zaman dan krisis lingkungan, serta melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam pelestarian alam.


Di Bengkalis, hal ini bukan sekadar seremoni. Ini menjadi wujud komitmen, sebuah penegasan bahwa keberlanjutan lingkungan bukan hanya jargon, melainkan tanggung jawab bersama. AKBP Budi Setiawan, dengan seragam dinasnya, tak canggung berbaur dengan para buruh dan para anak buah. Ia turut mengangkat cangkul, menggali lubang, dan dengan telaten menempatkan bibit pohon ke dalam tanah. Sebuah pemandangan yang menggerakkan dan menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati adalah tentang melayani, bahkan dalam hal menjaga alam.


“Kegiatan seperti ini diharapkan dapat meningkatkan solidaritas antara buruh dan perusahaan untuk mendukung ekonomi yang lebih baik, serta untuk pelestarian lingkungan,” kata Budi, saat menanam pohon bersama Serikat Buruh PT Pelita Agung Agrindustri di Duri, Kamis 1 Mei 2025.


Kapolres Bengkalis, AKBP Budi Setiawan SIK., MIK melakukan aksi penanaman pohon bersama para buruh PT Pelita Agung Agrindustri (PAA) dalam momen Hari Buruh Internasional di Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis.


Hal yang sama juga dilaksanakan korps Bhayangkara ini bersama buruh PT Adei, di Kecamatan Pinggir. Secara paralel, para polisi ini juga melaksanakan aksi penanaman pohon tersebut di berbagai area di Kabupaten Bengkalis. 


Program Green Policing yang digagas Kapolda Riau ini memang bukan sekadar isapan jempol. Ini adalah sebuah visi besar untuk menjadikan jajaran kepolisian sebagai pelopor dalam menjaga kelestarian lingkungan. 


Penanaman pohon di berbagai wilayah Riau menjadi salah satu pilar utamanya. Dan di Bengkalis, di bawah kepemimpinan AKBP Budi Setiawan, program ini menemukan momentumnya.


Momen Hari Buruh, yang seringkali diwarnai ketegangan dan demonstrasi, justru disulap menjadi ajang kolaborasi positif. Ini adalah pesan kuat: bahwa persatuan bisa ditemukan dalam aksi-aksi yang bermanfaat bagi semua, tanpa memandang latar belakang atau profesi.


Selama ini, citra polisi seringkali lekat dengan penegakan hukum, menjaga ketertiban, dan memberantas kejahatan. Namun, di tangan AKBP Budi Setiawan, peran itu diperluas. Komandan kepolisian di negeri junjungan ini menunjukkan bahwa polisi juga bisa menjadi garda terdepan dalam menjaga lingkungan. Bahwa menjaga keamanan bukan hanya tentang meminimalisir kejahatan manusia, melainkan juga menjaga keamanan bumi dari ancaman kerusakan.


“Kami ingin mengajak semua elemen masyarakat untuk melestarikan lingkungan,” ajak Kapolres.


Kapolres Bengkalis, AKBP Budi Setiawan SIK., MIK bersama Ketua Bhayangkari Polres Bengkalis menanam pohon dan menularkan semangat peduli lingkungan kepada para personel Polres Bengkalis.


Aksi penanaman pohon ini, khususnya yang melibatkan buruh di Duri, bukan tanpa makna. Duri, sebagai salah satu daerah industri di Riau, memiliki tantangan lingkungan yang tidak kecil. Polusi udara hingga kebakaran hutan menjadi isu serius yang memerlukan perhatian bersama. 


Dengan melibatkan buruh, AKBP Budi Setiawan tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanamkan kesadaran. Ia menunjukkan bahwa setiap elemen masyarakat memiliki peran dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. 


Para buruh, yang sehari-hari bekerja di sektor industri, kini diajak untuk merasakan langsung kontribusi nyata dalam upaya penghijauan. Ini adalah langkah edukatif yang efektif, merangkul langsung mereka yang paling terdampak oleh isu-isu lingkungan.


“Kami senang dan bangga bisa berkolaborasi dengan Kapolres Bengkalis, untuk aksi penghijauan ini,” tutur Ridho, salah satu buruh yang ikut dalam program tersebut.


Setiap bibit yang ditanam bukan hanya sebatang pohon, melainkan simbol harapan. Harapan akan udara yang lebih bersih, air yang lebih jernih, dan masa depan yang lebih lestari. Harapan bahwa kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat, termasuk kepolisian dan buruh, dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan.


Aksi ini juga memperkuat jalinan solidaritas. Di tengah peringatan Hari Buruh yang secara historis sering diwarnai gesekan antara buruh dan pemangku kepentingan lainnya, AKBP Budi Setiawan memilih jalan yang berbeda. Ia membangun jembatan, menciptakan ruang dialog dan kerja sama. 


Para buruh tidak lagi merasa sendirian dalam menghadapi tantangan lingkungan, tetapi memiliki mitra dalam kepolisian. Ini adalah contoh nyata bagaimana sebuah institusi dapat mendekatkan diri dengan masyarakat, membangun kepercayaan, dan bekerja sama demi tujuan yang lebih besar.


Melalui program Green Policing ini, Kapolda Riau dan Kapolres Bengkalis tidak hanya juga mengukirkan sejarah. Mereka menunjukkan bahwa kepemimpinan adalah tentang visi, tentang keberanian untuk berinovasi, dan tentang kemampuan untuk menggerakkan banyak pihak menuju tujuan bersama. 


Penanaman pohon di Hari Buruh di Duri akan dikenang bukan hanya sebagai sebuah peristiwa, melainkan sebagai sebuah inspirasi. Sebuah penanda bahwa masa depan yang hijau dimulai dari hari ini, dari setiap bibit yang ditanam, dan dari setiap tangan yang bersatu untuk menjaganya.


Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menyampaikan konsep Green Policing yang ditularkan kepada seluruh jajaran adalah sebuah pendekatan strategis yang menyatukan tugas kepolisian dengan kepedulian lingkungan hidup. 


“Green Policing bukan hanya strategi, tapi arah baru pemolisian yang lebih inklusif, humanis, dan berpijak pada nilai-nilai keberlanjutan,” kata Irjen Herry dalam pemaparannya dalam kuliah umum di Universitas Islam Riau, Maret lalu.


Menurut Kapolda, Riau selama ini dikenal sebagai wilayah rawan deforestasi, kebakaran hutan dan lahan, serta konflik pengelolaan sumber daya alam. Sehingga, menjawab tantangan tersebut, Green Policing hadir sebagai solusi yang memadukan tugas-tugas penegakan hukum dengan prinsip keberlanjutan.


Secara filosofis, konsep ini dibangun dari tiga landasan keilmuan yakni Ontologis, melihat polisi sebagai penjaga tidak hanya keteraturan sosial, tetapi juga kelestarian lingkungan. Kemudian, Epistemologis, yakni menekankan pentingnya nilai universal seperti keadilan ekologis dan hak asasi manusia, dengan pendekatan kelembagaan yang adaptif terhadap kompleksitas persoalan sosial-ekologis. Selanjutnya, Aksiologis, yakni menjadikan polisi sebagai agen perubahan nyata melalui penanganan kasus-kasus karhutla, pencemaran, konflik agraria, hingga isu kesehatan masyarakat.


Kapolda menjelaskan, konsep ini juga merupakan bentuk implementasi konkret dari semangat Polri PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan). Dengan pendekatan prediktif, Polri melakukan pemetaan risiko lingkungan berbasis data dan intelijen. Karena itu tanggung jawab itu diwujudkan melalui intervensi yang humanis dan berorientasi pada keberlanjutan. Sedangkan transparansi dan keadilan menjadi pondasi dalam penegakan hukum ekologis.(***)




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama