Loading...

Tenggelam di Kolam Limbah, Karyawan Perusahaan Kelapa Sawit di Rohil Tewas

 

FOTO : Lokasi kolam limbah yang membuat korban MA (19) tewas terpeleset dan tenggelam.(Dok Polisi)


Rohil  (detikperjuangan.com) - Seorang Karyawan pabrik kelapa sawit di Balam KM 7 Kepenghuluan Bangko Permata, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) meninggal dunia diduga akibat terpleset di kolam limbah milik perusahaan PT Balam Berlian Sawit (BBS) pada Jumat (28/5/2021) sekira pukul 09.20 WIB.

Karyawan laki-laki berinisial MA yang masih berusia 19 tahun ini tewas di kolam limbah bernomor 6. Rekan-rekan kerjanya sempat mencari keberadaan korban yang sempat hilang secara misterius tersebut.

Setelah 20 menit pencarian, akhirnya korban diketahui sudah tak bernyawa di kolam limbah tersebut.

Kapolres Rokan Hilir AKBP Nurhadi Ismanto melalui Humas AKP Juliandi mengatakan bahwa karyawan berinisial MA (19) yang merupakan warga Teluk Bano Rohil ini meninggal dunia usai ditemukan di kolam limbah bernomor 6 milik PT Balam Berlian Sawit.

Meninggalnya korban baru diketahui setelah dilakukan pencarian selama 20 menit oleh pihak perusahaan dengan menggunakan alat excavator ke dalam kolam limbah nomor 6 dan saat ditemukan kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi.

Berdasarkan olah TKP yang dilakukan petugas Polsek Bangko Pusako, Rohil didapati korban terjatuh akibat terpleset.

"Di lokasi jatuhnya korban, ada bekas jejak kaki di tepi kolam. Jadi kemungkinan besar terpleset dan akhirnya jatuh. Sementara hasil keterangan dari dokter Puskesmas Bangko Jaya tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban dan didapati cairan buih dari hidung korban," kata AKP Juliandi, Sabtu (29/5/2021)

Hasil keterangan yang diperoleh polisi dari saksi bernama Suparwoto (36) selaku Mandor Laboratorium, dan Sahruli (23) selaku Karyawan PT BBS mengatakan, bahwa kejadian itu terjadi sekira pukul 09.00 WIB saat karyawan bernama Sahruli dan korban bekerja di kolam limbah nomor 5 untuk menutup pipa saluran yang menuju kolam limbah nomor 6.

Pada saat itu, temannya bernama Sahruli menyuruh korban keluar dari kolam limbah nomor 5 dan memastikan kondisi di kolam limbah nomor 6 masih ada keluar busa.

"Namun saat rekannya coba memanggil korban, tak ada sedikit jawaban, akhirnya rekannya Sahruli keluar dari kolam limbah nomor 5 untuk mencari korban, tiba-tiba saat diatas kolam limbah nomor 6, ada melihat bekas jejak kaki di tepi kolam nomor 6," jelasnya.

Tidak cukup pencarian diatas kolam limbah, pencarian juga dilakukan rekannya ke dalam kolam limbah nomor 6, tetapi tidak ditemukan juga. Akhirnya rekannya Sahruli memanggil Suparwoto yang sedang berada di sekitar kolam limbah nomor 4.

Mengetahui hal tersebut Suparwoto menghubungi Manajer PT BBS untuk mengerahkan karyawan lain melakukan pencarian terhadap korban.

Setelah dilakukan pencarian di kolam limbah nomor 6 dengan menggunakan alat, korban ditemukan tidak bernyawa lagi, selanjutnya korban di bawa ke Puskesmas Bangko Jaya untuk dilakukan VER.

Sekira pukul 09.45 WIB, setelah dilakukan tindakan medis korban dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 09.55 WIB.

"Korban telah dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka di Kepenghuluan Teluk Bano I Kecamatan Bangko Pusako, untuk disemayamkan dan selanjutnya dilakukan pemakaman," pungkasnya.( PAS/ dpc) 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama