Foto : Azrul Nor
Duri ( Detikperjuangan.com) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program makan siang gratis Indonesia yang dicetuskan pada masa pemerintahan Prabowo Subianto. Program ini dirancang dengan tujuan untuk membangun sumber daya unggul, menurunkan angka stunting, menurunkan angka kemiskinan, dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
Program mulai yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto sangat diapresiasi masyarakat .Namun pelaksanaan dilapangan tidak seindah yang dibayangkan.Pasalnya ada dugaan menjamurnya dapur fiktif.
Hal itu disampaikan Azrul Nor Ketua Umum BPC Hipmi Kabupaten Bengkalis priode 2021-2024 kepada sejumlah media.
Menurutnya agar program tersebut berjalan sesuai dengan harapan dan tepat sasaran kalangan pengusaha meminta agar Badan Gizi Nasional ( BGN ) berbenah dalam mendukung program Presiden Prabowo subianto.
Terutama terkait dengan dugaan maraknya dapur fiktif termasuk di Kabupten Bengkalis. Sehingga pengusaha yang betul betul ingin membangun dapur tidak dapat terlaksana karna beberapa titik sudah dikapling oleh kelompok tertentu yang diduga fiktif & tidak serius dalam membangun dapur.
" Indikasi dapur fiktif ini bukan hanya merugikan negara, tetapi juga menghambat tujuan besar MBG untuk meningkatkan gizi anak bangsa. Kita meminta pemerintah untuk segera melakukan perbaikan menyeluruh, termasuk digitalisasi verifikasi dan transparansi data,” ujar Azrul , Jumat (19/9/2025).
Dalam hal ini meminta BGN harus segera berbenah & segera memiliki kantor resmi di Kabupten Bengkalis.Dan juga meminta BGN harus melakukan kontrol penuh ke dapur yang sudah jadi.Termasuk menempatkan ahli gizi disetiap dapur, untuk menghindari adanya kasus makanannya seperti tidak sehat & berulat
Selanjutnya kata Azrul untuk pelaksanaan di lapangan BGN yayasan harus berkordinasi dengan sekolah penerima MBG terkait kemauan mereka dalam menerima makanan tersebut.
" Dan juga perlu dicermati terkait pembagian zonasi sekolah penerima manfaat yang belum diatur dengan baik, sehingga sering terjadi gesekan antara dapur yang sudah siap beroperasi. Dan bahkan menimbulkan potensi fiktif dan tumpang tindih ", Pungkas Mantan Ketua Umum BPC HIPMI Kabupaten Bengkalis ini. ( ***)
Posting Komentar