Mandau ( Detikperjuangan.com) — Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) menggelar Sosialisasi Penguatan Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Tahun 2025, Rabu 19/11/2025 di lantai II Gedung Pertemuan Kantor Camat Mandau.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Camat Mandau yang diwakili Kasi PMD M. Faisal S.Sos.Hadir dalam acara tersebut Danramil 03/Mandau, UPT PPA Mandau, Lurah se-Kecamatan Mandau, TP-PKK kelurahan, dan Forum Anak Kecamatan Mandau.Dan sebagai narasumber dari DPPPAPPKB Provinsi Riau, Ns. Asfeni S.Kep., M.Kes, serta Yayasan Intan Payung, Matridi Umar, SE.
Kepala DPPPA Bengkalis yang diwakili Kabid Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak, Fitriani Eka Putri S.Sos., M.Si, menegaskan bahwa PATBM bukan program baru, melainkan program unggulan Bupati Bengkalis dalam sektor perlindungan anak, dan telah terbentuk serta aktif di seluruh desa dan kelurahan.
Fitriani mengungkapkan angka kekerasan terhadap anak di wilayah UPTD Mandau yang membawahi empat kecamatan masih terbilang tinggi, meliputi kekerasan fisik, verbal, hingga seksual.
“Anak-anak kita tidak sepenuhnya berada dalam kondisi aman. Pelaku kekerasan justru sering berada di sekitar mereka. Permasalahan ini harus menjadi perhatian serius kita semua, dan penguatan aktivis PATBM adalah salah satu langkah penting untuk pencegahan,” ujarnya.
Ia menambahkan, melalui strategi yang tepat, upaya perlindungan perempuan dan anak dapat lebih dikendalikan, terlebih Mandau dinilai memiliki potensi besar dalam penerapan langkah pencegahan tersebut.
Sementara itu, Camat Mandau yang diwakili Kasi PMD M. Faisal S.Sos mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyebut Mandau menjadi barometer kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Bengkalis, sehingga membutuhkan kepedulian dan kerja kolaboratif.
“Ini PR kita bersama. Pengaruh teknologi saat ini juga menjadi salah satu faktor pemicu. Kami berharap narasumber dapat memberikan pembekalan yang aplikatif agar peserta mampu menerapkannya di tengah masyarakat,” kata Faisal.
Sosialisasi ini digelar untuk memperkuat kapasitas aktivis PATBM dalam upaya pencegahan kekerasan anak melalui pemahaman, strategi, dan aksi nyata di tingkat kelurahan dan desa. ( ***)





Posting Komentar