DURI, ( Detikperjuangan.com) – Dugaan maraknya praktik penguasaan dan penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar oleh oknum-oknum tertentu di Kota Duri kembali menjadi sorotan publik. Kelangkaan solar subsidi di sejumlah SPBU, antrean panjang kendaraan, serta maraknya aktivitas pelansir menambah kuat kecurigaan masyarakat akan adanya praktik ilegal yang sudah berlangsung lama.
Menanggapi keresahan tersebut, Bendahara Karang Taruna Mandau, Robby Leonardo, angkat bicara . Ia menilai situasi ini tidak boleh dibiarkan karena menyangkut kebutuhan masyarakat kecil dan dunia usaha yang bergantung pada solar subsidi.
“Jika benar ada praktik mafia solar yang bermain di lapangan, ini harus segera diusut oleh pihak terkait. Masyarakat kita sangat terdampak. Banyak yang antre berjam-jam, sementara di lapangan ada pihak-pihak yang diduga menikmati keuntungan besar dari penyalahgunaan BBM subsidi,” ujar Robby, Jumat (21/11/2025).
Robby menegaskan bahwa Karang Taruna Mandau mendukung penuh langkah penegak hukum, pengawas SPBU, dan pemerintah daerah untuk menertibkan rantai distribusi solar subsidi agar tepat sasaran.
“Solar subsidi itu hak masyarakat. Jangan sampai dikuasai oleh segelintir orang. Kita berharap aparat bergerak tegas dan cepat , transparan, dan tidak pandang bulu, siapa pun yang terlibat harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Ia juga mengimbau agar pihak pengelola SPBU lebih disiplin dalam menerapkan aturan, termasuk pemeriksaan QR Code MyPertamina, serta pengawasan terhadap kendaraan-kendaraan yang dicurigai melakukan pengisian berulang.
“Jika pengawasan di SPBU ketat, praktek penyimpangan akan sulit terjadi. Semua pihak harus ikut menjaga, bukan malah membiarkan,” tambahnya.
Robby berharap pemerintah daerah dapat turun langsung memantau kondisi di lapangan, termasuk melakukan evaluasi terhadap SPBU yang diduga lalai atau terindikasi bekerja sama dengan oknum pelaku penyalahgunaan.
“Ini bukan hanya masalah kelangkaan solar. Ini soal keadilan dan keberpihakan kepada masyarakat kecil. Kita ingin Mandau tetap kondusif, dan itu tidak akan tercapai jika praktik ilegal dibiarkan,” pungkasnya.(***)



Posting Komentar