Loading...

Jembatan Balairaja Ambruk- Akses Menuju Desa Buluh Apo Putus - Warga Minta Perhatian Pemerintah

 



Pinggir-( detikperjuangan.com) - Masyarakat RT 03 RW 07 Kelurahan Balairaja Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis Riau saat ini sangat mengharapkan perhatian serius dari pihak pemerintah Kabupaten Bengkalis. Pasalnya jembatan alternatif yang dibangun secara swadaya masyarakat setahun lalu di Jalan Bengkalis Ujung menuju kawasan Bumi Perkemahan Pramuka ambruk diterjang banjir  Senin (14/6/21) kemarin.Akibatnya  akses yang digunakan ribuan warga setiap harinya  dari Balairaja menuju Desa Buluh Apo dan Pondok Lima dan sebaliknya saat ini  putus.Sehingga hasil perkebunan masyarakat terancam tidak bisa dipasarkan karena tidak bisa dilalui kenderaan roda empat.





" Kami sangat mengharapkan perhatian serius dari pihak pemerintah Kabupaten Bengkalis. Agar jembatan ini dapat dibangun secara permanen atau sementara agar bisa dilalui kenderaan roda 4 untuk mengangkut hasil perkebunan masyarakat yaitu karet dan sawit.Jika hal ini tidak segera diperbaiki akan menimbulkan keresahan baru bagi masyarakat.Karena hasil perkebunan tidak bisa diangkut lagi untuk dipasarkan.Dan bahkan buah sawit akan terancam busuk,", Keluh Hendri Ginting didampingi Makmur selaku tokoh masyarakat setempat saat melakukan upaya perbaikan di lokasi.


Ft: Jembatan induk yang dibangun pemerintah Bengkalis tahun 2018 lalu hanya bertahan 1 tahun saja ( Johnson)


Dikatakan Hendri Ginting bahwa jembatan induk  itu dibangun pihak pemerintah Kabupaten Bengkalis sekitar tahun 2018 lalu melalui dana APBD mencapai ratusan juta rupiah .Namun hanya bertahan  1 tahun dan ambruk.

" Karena jalan alternatif tidak ada maka setelah  jembatan induk  yang dibangun pemerintah ambruk , masyarakat membangun jembatan darurat  swadaya  dengan bahan kayu disamping jembatan induk  .Dan hari ini malah ambruk lagi akibat banjir.Hanya kepada pemerintah lah kita bisa mengadukan nasib masyarakat ini,", keluhnya.





Sementara itu Ketua RT 03  Edi Sukirno dengan nada yang sama juga menyampaikan harapan besarnya kepada pemerintah.
" Kita akan tetap lakukan upaya gotong royong guna membangun jembatan darurat. Tetapi nantinya hanya bertahan beberapa bulan saja.Untuk itu kita harapkan peran serta pihak pemerintah untuk dapat merespons keluhan ini dengan segera membangun jembatan yang permanen.Atau sebelum itu dilakukan perbaikan jembatan yang sifatnya sementara.Sehingga  penghasilan kebun masyarakat dimasa pandemi Covid-19 ini dapat dipasarkan dengan lancar,", harapnya ( Jon/ dpc) 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama