PEKANBARU, ( Detikperjuangan.com) - Perwira PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengimbau segenap putra-putri Provinsi Riau untuk berpartisipasi dalam program Beasiswa Prestasi PHR 2023. Tidak hanya terbuka untuk 10 orang terbaik kuliah di Universitas Pertamina, pertama kalinya PHR juga memberi kesempatan beasiswa bagi dua orang terbaik merasakan bangku kuliah jurusan teknik perminyakan atau sering disebut Petrotech, di Amerika Serikat (AS).
Tiga Perwira PHR lulusan Teknik Perminyakan Universitas Texas A&M Amerika Serikat yakni Ananda Wijaya, Wan Dedi Yudhistira dan Suandy Chandra berbagi pengalaman dan motivasinya bagi Putra-Putri Riau agar semangat mengikuti program Beasiswa Prestasi PHR ke Amerika Serikat 2023.
Seperti diketahui, Universitas Texas A&M masuk dalam sepuluh besar kampus dengan Jurusan Perminyakan terbaik di dunia versi QS World University Rankings (QS WUR) tahun 2022. Kampus ini juga telah banyak menghasilkan lulusan yang berkontribusi di industri migas dunia. Tiga Pegawai PHR lulusan Universitas Texas A&M ini berharap Putra-Putri Riau dapat mengambil peluang Beasiswa Prestasi PHR 2023 ke Amerika Serikat tersebut.
Menurut Ananda Wijaya, beasiswa penuh ke Amerika Serikat dari PHR merupakan kesempatan emas. Ini merupakan peluang bagi anak muda Riau meningkatkan kompetensinya di kancah internasional.
“Ini merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk kita (putra-putri Riau) menambah wawasan supaya semakin kuat bersaing di dunia global,” katanya.
Menurut Ananda, ada banyak pengalaman yang bakal didapat peserta program beasiswa S-2 untuk meningkatkan kompetensi terutama di bidang ilmu perminyakan. Di Amerika, kata dia, proses perkuliahan secara praktik dan teori berjalan seimbang. Dilengkapi fasilitas dan laboratoirum yang cukup mumpuni. Terlebih antara perguruan tinggi dan dunia industri memiliki hubungan yang sangat erat dan saling bekerja sama dalam hal penelitian.
“Perusahaan-perusahaan besar yang melakukan penelitian selalu mengandalkan universitas, sehingga laboratorium di kampus sangat lengkap. Dan itu didukung penuh oleh perusahaan yang bersinergi dengan universitas tersebut,” pungkasnya.
Kesempatan praktik dari perusahaan itu menambah kemampuan mahasiswa untuk siap terjun ke dunia kerja. Selain unggul di bidang keilmuan, mahasiswa juga ditempa untuk mengembangkan soft skill agar lebih terampil dan berdaya saing.
“Nilai tambahnya kita dilatih untuk berkomunikasi dan melakukan presentasi. Ilmu itu bukan hanya memamahi tapi juga bagaimana menyampaikan ide-ide kepada orang lain. Ini suatu hal yang cukup tinggi ditekankan di Amerika Serikat,” tukasnya.
Di Amerika lanjut Ananda, mahasiswa juga dilatih untuk mandiri. Mulai dari urusan kuliah hingga urusan pribadi. Pengalaman itu pula menuntut mahasiswa untuk melatih diri lebih independen, disliplin dan menghargai waktu.
“Kalau berharap bantuan orang lain untuk bayar jasa tenaga kerja di sana cukup mahal. Semuanya itu dikerjakan sendiri, misalnya mencuci piring, cuci baju, bersihkan rumah, kos atau asrama sehingga waktu itu sangat berharga. Ini menjadi suatu pelatihan yang baik bagi kita untuk mendisiplinkan diri sendiri,” tukasnya.
Praktik kerja kolaborasi kampus dengan perusahaan dapat menjadi nilai tambah bagi mahasiswa untuk menambah pundi-pundi penghasilan menutupi biaya kebutuhan di Amerika.
“Di Amerika Serikat kerja praktik sama perusahaan, bukan sekedar mahasiswa datang untuk observasi, tapi digaji sesuai standar gaji pegawai, sehingga kalau sudah lulus, mahasiswa sudah siap untuk bekerja,” terangnya.
Hal serupa juga diungkapkan Perwira PHR lainnya Wan Dedi Yudhistira. Lulusan tahun 2003 ini mengungkapkan, program Beasiswa Prestasi PHR ke Amerika Serikat merupakan peluang yang sangat langka. Dia mengajak putra-putri Riau segera memanfaatkan peluang tersebut dengan baik.
“ini merupakan kesempatan emas yang tidak datang dua kali. Raihlah kesempatan yang ada ini supaya adik-adik (putra-putri Riau) sekalian bisa belajar untuk melanjutkan studinya ke Amerika Serikat,” imbaunya.
Menurut Wan, kesempatan kuliah di Amerika bukan hanya mencari gelar akademis semata, lebih dari itu, dapat mengembangkan keilmuan, kemampuan beradaptasi, soft skill dan pengalaman. Berbagai latar belakang teman belajar dan berdiskusi dengan sendirinya mengasah kemampuan berbahasa Inggris serta memahami ilmu-ilmu perminyakan.
Lingkungan belajar yang heterogen akan membuka jaringan calon peserta program beasiswa ini di dunia internasional. “Begitu banyak warga negara lain yang bakal menjadi teman belajar kita dalam satu kelas, ada dari Amerika Selatan, Arab, Eropa dan Asia. Tentunya akan menambah kemampuan kita, bukan hanya kemampuan teknis belajar industri perminyakan, tapi juga kemampuan presentasi dan soft skill Ketika berinterkasi dengan orang lain,” beber Wan Dedi yang saat ini menjabat sebagai Manager External Communications and Stakeholders Relations Sotuh WK Rokan.
Menurut Wan Dedi, mahasiswa dari perguruan tinggi di Amerika akan memiliki gelar yang diakui secara global sehingga akan membantu para lulusan untuk siap bersaing di industri multinasional baik di Indonesia maupun di luar negeri.
“Lulusan dari Amerika sudah terbukti, dapat dengan mudah diterima bekerja di perusahaan level internasional,” ungkapnya.
Dengan demikian, ia berpesan sangat disayangkan jika Putra-Putri Riau mengabaikan peluang tersebut. Terlebih, Beasiswa Prestasi dibiayai secara penuh oleh PHR, mulai dari keberangkatan, pendaftaran kuliah, penelitian hingga sampai selesai.
Masih melekat diingatan Wan Dedi, bagaimana perjuangan mahasiwa dari negara lain harus berjuang menambah pundi-pundi penghasilan dengan bekerja paruh waktu di Amerika lantaran tidak mendapatkan beasiswa penuh dari daerah asalnya. Namun berkat kemandirian itu pula mengantarkan mahasiwa lulusan Amerika tampil menjadi sosok pemuda yang siap bersaing di dunia kerja baik lokal maupun internasional.
“Satu yang saya pelajari dari teman-teman dari Negara Asia lainnya, banyak dari mereka itu datang dengan modal hanya masuk kelas dan biaya hidup sampai enam bulan kedepan atau satu semester. Beda dengan kita yang ditanggung sampai tamat. Disitulah mereka bisa bekerja Part-time (paruh waktu) agar bisa nambah penghasilan, tapi itu pula kesempatan mereka menambah relasi dengan pihak luar,” jelasnya.
Pengalaman tersebut diharapkan dapat menjadi pemicu semangat Putra-Putri Riau untuk berjuang meraih Pendidikan di Amerika melalui Beasiswa Prestasi PHR ini.
Perwira PHR Suandy Chandra mengungkapkan, peluang Beasiswa ke Amerika Serikat sangat tepat untuk mengembangkan kompetensi Putra-Putri Riau. Sebagai negara adidaya, Amerika Serikat menjadi barometer dalam ilmu perminyakan.
Ilmu yang diperoleh sudah tidak diragukan lagi, selain dipandu dosen yang mumpuni mahasiswa didukung untuk meningkatkan kapasitas dengan kerja praktik melalui fasilitas laboratorium sangat lengkap dengan kurikulim terbaru (uptodate). Koleksi buku perpustakaan diimbangi dengan fasilitas perpustakaan yang lengkap membuat mahasiswa dapat dengan mudah mengakses ilmu-ilmu baru serta perangkat lunak (software) tentang perminyakan yang nantinya dapat digunakan untuk penelitian.
“Belajar di Amerika bisa langsung ke sumber ilmunya. Ini merupakan negara asal atau kiblat bagi ilmu perminyakan di dunia. Fasilitasnya sangat bagus dan dosennya memang orang-orang yang sangat mumpuni di bidang perminyakan,” katanya.
Pergaulan dengan teman dari berbagai latar belakang negara kata Suandy, menambah wawasan dan dapat memperluas jaringan internasional. Selain keilmuan yang baik, kampus-kampus di Amerika menjadi rekomendasi banyak perusahaan untuk menyerap tenaga kerja terutama di bidang perminyakan.
Dia berpesan putra-putri Riau dapat memanfaatkan peluang program luar negeri ini sebaik mungkin. “Secara formal Pendidikan, semoga dapat serap ilmu sebanyak-banyaknya. Kemudian secara informal agar dapat memperluas jaringan (netrworking),” tuturnya.
Program beasiswa PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang bekerja sama dengan Pertamina Foundation menarik minat tinggi para pelajar di Riau. Hingga hari ke-20 pendaftaran, jumlah pendaftar program ini sudah mencapai 946 orang.
Corporate Secretary PT PHR Rudi Ariffianto mengatakan, sejak dibukanya pendaftaran pada 6 Maret 2023 lalu, jumlah pendaftar terus bertambah. Para pendaftar diketahui merupakan siswa-siswi berprestasi yang memiliki catatan akademis yang gemilang di sekolah asalnya.
"Hingga kini ada 1433 orang yang mendaftar untuk program Beasiswa S-1 dan 114 orang untuk program Beasiswa S-2. Kami melihat antusias yang tinggi dari putra-putri Riau untuk mengikuti program ini," kata Rudi, Senin (3/4/2023).
Proses pendaftaran untik program Beasiswa Prestasi S-1 akan berlangsung hingga 6 April 2023 mendatang. Sedangkan untuk program Beasiswa Prestasi S-2 akan berlangsung hingga 8 Mei 2023. ( Rlsphr/dpc)
Posting Komentar